REVOLUSI SOSIAL DI SIMALUNGUN TAHUN 1946
Abstract
This study aims to determine the factors that triggered a social revolution in Simalungun. Then to find out the process of a social revolution going on, and the impact it has on the social structure of Simalungun. The method used in this study is a historical method that includes 4 stages, namely heuristics, source criticism, interpretation and explanation This research shows the findings; social revolution in Simalungun is a change in social structure with criminal actions based on the sentiments and revenge of certain groups.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Breman, J. (1997). Menjinakkan Sang Kuli; Politik Kolonial, Tuan Kebun dan Kuli di Sumatra Timur pada Awal Abad ke-20. Jakarta: PT. Pusataka Utama Grafis.
Dasuha, J. R. P. (2010). Revolusi Sosial Berdarah di Simalungun Tahun 1946-1947. In Harungguan Bolon, DPP Presidium Partuha Maujana Simalungun. Pematangsiantar.
Forum Komunikasi Ex Sub Teritorium VII Komando Sumatera. (1979). Perjuangan Rakyat Semesta Sumatera Utara. Jakarta: Forum Komunikasi Ex Sub Teritorium VII Komando Sumatera.
Gonggong, A. (2011). Pemuda dan Gerakan Bersenjata: Indonesia Masa Pendudukan Jepang. Prisma, 30, 55–71.
Kahin, G. M. T. (1995). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Solo: Sebelas Maret University Press.
Langenberg, M. V. (1990). Sumatera Timur: Mewadahi Bangsa Indonesia dalam sebuah Keresidenan di Sumatera. In A. R. Kahin (Ed.), Pergolakan Daerah pada Awal Kemerdekaan (pp. 119–1948). Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Lucas, A. E. (1989). Peristiwa Tiga Daerah: Revolusi dalam Revolusi. Jakarta: PT. Pustaka.
Merdeka, 15 Maret 1946.
Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. (1978). Sejarah Daerah Sumatera Utara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Purba, D. K. (1987). Sejarah Simalungun. Pema-tangsiantar: Tanpa penerbit.
Reid, A. (1981). Revolusi Sosial: Revolusi Nasional. Prisma, 8, 33–40.
Reid, A. (1986). The Revolution in Regional Perspective. In J. V. Goor (Ed.), The Indonesian Revolution: Conference Papers. Utrech: Rijk Universiteit Utrech.
Reid, A. (2012). Sumatera: Revolusi dan Elite Tradisional. Jakarta: Komunitas Bambu.
Soedjatmoko. (1991). Pilihan dan Peluang: Revolusi Indonesia Setelah 45 Tahun, Beberapa Refleksi Pribadi. Jurnal Sejarah, 1, 1–16.
Stoler, A. L. (2005). Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatra, 1870-1979. Yogyakarta: Karsa.
Suprayitno. (2001). Mencoba (Lagi) Menjadi Indonesia. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.
Tambak, T. B. A. P. (1982). Sejarah Simalungun. Pematangsiantar: Tanpa penerbit.
Netherlands Forces Intelligence Service (NEFIS) 14 Maret 1946, Inv. Nr. 26626, Alg. Secre., No. 180, ANRI.
Tideman, J. (2009). Simalungun: Tanah Batak Timur dalam Keterasingan dan Perkembangannya Menjadi Bagian Daerah Perkebunan Pantai Timur Sumatra. Jakarta: Tanpa penerbit.
Wawancara Abdul Rahman Purba Tambak, Februari 2013.
Wawancara E. L. Damanik, Januari 2013.
Wawancara J. Saragih, Januari 2013.
Wawancara Nasir Purba, Januari 2013.
Wawancara Reimon Silaban. (2013). No Title.
Wertheim, W. F. (1999). Masyarakat Indonesia dalam Transisi: Studi Perubahan Sosial. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
DOI: https://doi.org/10.24114/jasmerah.v1i2.13006
Article Metrics
Abstract view : 1320 timesPDF - 856 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.